A. Pengertian Virtual
Private Network (VPN)
VPN (Virtual Private Network)
adalah Layanan
komunikasi data internal any-to-any
connection (dari dan ke satu atau lebih sumber ke dan dari satu atau lebih
tujuan) yang berbasis Internet Protocol
Multi Protocol Label Switching (MPLS). Layanan ini memiliki kelebihan
dibandingkan dengan layanan komunikasi data melalui leased line maupun layanan VPN (Virtual
Private Network) berbasis frame relay, yaitu : Dapat melayani
informasi berupa Data, Voice dan
Video, dan
support banyak di
aplikasi bisnis seperti : ERP dan CRM
B.
Penjelasan Lain Tentang VPN
Beberapa
kelebihan yang dapat disediakan oleh VPN IP sebagai berikut:
1. Multiservices Offering (Data, Voice dan Video support banyak aplikasi bisnis : ERP,
CRM, dan lain - lain ; multiple
access/last mile independent).
2. Provisioning Scalability (Fleksibel, pengembangan jaringan bertahap, Mudah dan
cepat melakukan Rekonfigurasi/tidak diperlukan konfigurasi any to any , Lingkup nasional POP).
3. Manageability (End to End Manageable, NMS untuk monitoring, User Friendly,
berbasis web (real time) reporting).
4. Cost Saving Opportunity (Harga tidak tergantung jarak, CPE terintegrasi, tidak diperlukan banyak
pegawai terlatih ).
Perbedaan layanan ini dengan Layanan TELKOMLink lain adalah Koneksi dalam VPN
IP bukan merupakan sirkit - sirkit yang dibangun dari suatu titik ke titik
lain, sehingga tidak distance sensitive,
melainkan berupa keanggotaan dalam suatu cloud
network, sehingga setiap titik yang dibangun secara default akan terhubung ke semua titik dalam cloud tersebut.
CoS dalam VPN IP juga berbasis
keanggotaan dalam cloud tersebut, berbeda
dengan VPN Gold yang dibangun dengan
memisahkan sirkit virtualnya. Layanan ini dapat mendukung kecepatan data 64
Kbps sampai dengan 2 Mbps dengan kelipatan 64 Kbps.
Dengan VPN ini kita seolah - olah
membuat jaringan didalam jaringan atau biasa disebut tunnel (terowongan). Tunneling adalah
suatu cara membuat jalur privat dengan menggunakan infrastruktur pihak ketiga.
VPN menggunakan salah satu dari tiga teknologi tunneling yang ada yaitu : PPTP,
L2TP dan standart terbaru, Internet Protocol Security (biasa
disingkat menjadi IPSec). VPN
merupakan perpaduan antara teknologi tunneling
dan enkripsi.
Dari gambar diatas Cara Kerja VPN (dengan protokol PPTP) adalah
sebagai berikut :
1. VPN membutuhkan sebuah server
yang berfungsi sebagai penghubung antar PC, Server VPN ini
bisa berupa komputer dengan aplikasi VPN Server
/ sebuah Router, misalnya MikroTik RB
750.
2. Untuk memulai sebuah koneksi,
komputer dengan VPN client mengontak Server, VPN Server kemudian memverifikasi Username
dan Password dan apabila berhasil
maka VPN Server memberikan IP Address
baru pada komputer Client dan
selanjutnya sebuah koneksi / tunnel akan
terbentuk.
3. Untuk selanjutnya komputer client
bisa digunakan untuk mengakses berbagai resource (komputer atu LAN) yang berada
dibelakang VPN Server misalnya
melakukan transfer data, ngeprint dokumen, browsing dengan gateway yang diberikan dari VPN Server,
melakukan remote desktop dan lain
sebagainya.
Layanan ini dapat digunakan oleh
:
- Perusahaan yang memiliki banyak cabang dan menyebar.
- Perusahaan yang memiliki konfigurasi network multi hub/full mesh.
- Perusahaan yang menjalankan multi aplikasi.
- Perusahaan yang memilih outsourcing untuk pengaturan network nya.
Perusahaan yang membutuhkan VPN IP adalah
perusahaan yang memiliki kebutuhan :
1. Komunikasi
dari kantor pusat ke cabang - cabangnya
2. Komunikasi
dengan Manajer atau Direksi yang mobile
atau berada di Remote Area
3.
Komunikasi dengan business partner, supplier atau customer di
berbagai kota
Ada beberapa QoS dalam layanan Telkom VPN IP, TELKOM
mengelompokkan jenis aplikasi dalam tiga jenis dengan tingkat layanan QoS yang
berbeda yaitu :
1. Interaktif. Interaktif untuk
aplikasi VoIP dan Vicon.
2. Gold untuk
aplikasi Database Client Server
(seperti SAP, BAAN).
3. Silver untuk non critical data (seperti email, web).
VPN saat ini
banyak digunakan untuk diterapkan pada jaringan extranet ataupun intranet
perusahaan - perusahaan besar. VPN harus dapat mendukung paling tidak 3 mode
pemakaian :
1.
Koneksi client untuk akses jarak jauh
2. LAN-to-LAN internetworking
3. Pengontrolan akses dalam suatu intranet
Oleh karena infrastruktur VPN
menggunakan infrastruktur telekomunikasi umum, maka dalam VPN harus menyediakan
beberapa komponen, antara lain :
1.
Konfigurasi, harus mendukung
skalabilitas platform yang digunakan,
mulai dari konfigurasi untuk kantor kecil sampai tingkat enterprise (perusahaan besar).
2.
Keamanan, antara lain dengan tunneling
(pembungkusan paket data), enkripsi, autentikasi paket, autentikasi pemakai dan
kontrol akses.
3.
Layanan-layanan VPN, antara lain fungsi Quality of Services (QoS), layanan routing VPN yang menggunakan BGP, OSPF dan EIGRP
4.
Peralatan, antara lain Firewall,
pendeteksi pengganggu, dan auditing keamanan
5. Manajemen, untuk memonitor jaringan VPNBerikut ini contoh Desain VPN Server yang di akses oleh sejumlah user dari luar kantor via akses internet. Konsep desain ini adalah yang di kenal dan dikembangkan sebagai Mobile Working alias bekerja dari luar kantor tapi Data kita ada di File Server yang berada di Kantor. Termasuk juga memanfaatkan resource yang ada di jaringan kantor maupun untuk berkomunikasi dengan Personel yang ada di kantor. Misalnya untuk konsultasi dan Decision dari Bos di kantor.
Gambar 2.4 Desain VPN Server
yang di akses oleh sejumlah user dari luar kantor via akses internet.
Ada empat protokol yang biasa digunakan untuk
mengimplementasikan VPN di internet, yaitu:
1.
Point - to - Point Tunneling Protocol
(PPTP).
2.
Layer - 2 Forwarding
(L2F).
3.
Layer - 2 Tunneling Protocol
(L2TP).
4.
IP security protocol (IPSec) : terdiri dari operasi transport
dan tunnel serta protocol AH dan ESP.
Untuk VPN sebaiknya
menggunakan tunnel mode dengan
protokol ESP dan melakukan enkripsi, dan menggunakan pertukaran kunci secara
otomatik untuk pengamanan
maksimum pada
transmisi data. Secara
umum ada empat komponen dalam VPN internet :
1. Jaringan
Internet : menyediakan
infrastruktur komunikasi data untuk VPN.
2. Security Gateways
: berdiri antara jaringan public dan private, mencegah intrusi yang tidak
berhak kedalam jaringan private
serta menyediakan layanan tunneling dan enkripsi data sebelum ditransmisikan ke
jaringan public.
Secara detail security gateway untuk
VPN meliputi kategori :
router, firewall, hardware khusus VPN
yang terintegrasi, dan perangkat lunak VPN.
3. Key Management
: Secara bersama protokol IPSec AH dan ESP menyediakan privasi, integritas, dan otentifikasi dari
paket IP.
4. Security Policy
.






0 komentar:
Posting Komentar